Wednesday, March 31, 2010

Ayah..

Betapa ku rindu padamu, masih lagi ku ingat kata2 semangatmu yg selama ini menjadi satu kekuatan buatku...ayah, masih lagi ku ingat gurau sendamu, gelak tawamu begitu mendamaikan..
Ayah, betapa besarnya pengorbananmu membesarkan kami adik-beradik, tidak pernah mengeluh walaupun terpaksa mengharungi kepayahan hidup..segalanya kau terima dengan tabah dengan qada' dan qadarNya...kenangan bersamamu masih lagi erat dalam ingatanku, masih lagi terasa kehadiran ayah walaupun ayah telah pergi buat selamanya, masih lagi terasa tangan kasarmu ketika bersalaman, tangan yang selama ini memegang cangkul dan sabit serta membanting tulang bagi mencari rezeki buat kami semua, masih lagi ku terasa bau badanmu..bau rokok daun begitu wangi bagiku jika ayah masih ada..kali terkhir aku mendengar kata2mu "adik, ayah nak adik belajar rajin2, nnti besar dpat bantu keluarga, ayah nak anak ayah ni jd orang yang berjaya...tp ayah xsempat melihat aku masuk ke menara gading, pilunya hati ini tika memikirkan kata2 itu, rindunya bukan kepalang...ayah, adik sayang sangat kat ayah, doaku sentiasa bersamamu..al-fatihah....

Thursday, March 25, 2010

kasih seorang ibu...


Kasihnya ibu membawa ke syurga...begitu dalamnya cinta dan kasih sayang seorang ibu terhadap anak-anaknya....time kte tido, die b'jaga..pastu awal2 pagi lg die sudah bgun tp time 2 kte tgh sedap tido lg..ibu memerah keringat demi sesuap nasi tnpa sbrng keluhan..pe yg mreka lakukn sume utk kesenangan kte, cbe kte selami hati mereka btol2...

Ibu...ibu...ibu...begitu damainya pggilanmu, ibu yg slama ini m'jga anak2 sejak dr kecil lg bagai menatang minyak yg penuh, xkan dibiarkn tumpah...tp sesetengah anak skang ni...emmm...pe dh jd ngan dunia ni, mgkin dh nk akhir zaman...mesti korang phamkn pe yg aku mksudkan 2..

Knp smakin hari smakin b'tmbah rumah2 orang tua..anak2 dh xsyang kt ibu ke?? xde ke prasaan belas anak t'hdap ibu, dh lupe ke pengorbanan mereka...dh lupe ke tgan ibu yg menyuap nasi ke mulut, kte taw ke ibu dh mkan blom...tp bg seorg ibu, anak2 lbih penting sbb besar kelak bleh jd org b'guna...tp knp ibu di tmpatkn kt cni?? aku kesian ble tgk de ank2 yg sggup anta ibu diorg kt umah org2 tua, hibanya rasa..

Bg aku plak, selagi adanya nafasku ini, aknku cbe m'bhgiakn insan yang b'gelar ibu ni..adk saaaaaaayyaaang ma dunia n akhirat..Ya Allah, izinknlah aku utk m'bhgiakn ma n balas jasa ma..jadikn aku anak yg solehah n b'jaya di dunia n akhirat...amin

Monday, March 15, 2010

Lumrah...

Hari ini, hatiku sedih sangat..nak menangis, air mata pun dah kering, nak mengadu tak siapa yang mahu mendengar..
Keluargapun jauh..ke mana hendak ku pergi, kepada siapa hendak ku meluahkan rasa.. perit rasanya bila perasaan ini dipendam seorang diri..
Kawan??? mereka hanya mendampingi ketika ku senang tapi bila sukar seperti ini, tidak ada seorang pun yang memunculkan diri..beginilah lumrah dunia..
Kepada siapa lagi hendakku berkongsi suka dan duka..pasangan kekasih??? ah, aku terlalu muda untuk berkasih-kasihan..tidak terfikir lagi untukku buat untuk mencari kekasih, kadang-kadang perkara seperti ini akan menambahkan lagi masalah dan beban yang ku hadapi..
Satu sahaja yang mampu mendengar rintihan dan suara hati ini...ALLAH S.W.T.

Saturday, March 13, 2010

Kasih Seorang Ayah...

Tatkala seorang anak perempuan bertanyakan kepada ayahnya yang sudah tua, tanpa disengajakan anak perempuannya melihat ayahnya mengusap wajahnya yang mulai berkerut dengan badannya yang makin membongkok dimakan usia dengan suara batuk tuanya…

Lalu anak perempuan itu bertanyakan kepada ayahnya : “ayah, kenapa wajah ayah makin berkerut dan badan ayah kian hari kiat membungkuk???”
demikian pertanyaan anak perempuan kepada ayahnya ketika sedang santai di beranda,

Si ayah menjawab "Kerana aku lelaki "

Anak perempuan itu berkata tidak memahami apa yg telah dimaksudkan oleh ayahnya itu dengan sendirian ” aku tidak mengerti” dengan berkerut kening karena jawapan si ayahnya membuat hatinya bingung.
Ayah hanya tersenyum, dipeluk dan dibelainya manja rambut anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata “Anakku kamu memang belum mengerti tentang lelaki “. Demikian bisik sang ayah yang membuat anaknya bertambah bingung.
Kerana perasaan ingin tahu lalu si anak perempuan segera mendapatkan ibunya untuk bertanyakan persoalan yg membingungkan dirinya itu, si anak perempuan bertanya kepada ibunya :

“Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk? dan sepertinya ayah mengalami demikian tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???”

Ibunya menjawab “Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian “. hanya itu jawaban si ibu dan anak itupun kemudian tumbuh dan menjadi dewasa, tapi ia tetap masih mencari-cari jawapan, kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya membungkuk??

Hingga suatu malam ia bermimpi, dan didalam mimpinya ia seolah-olah ia mendengar suara yg lembut dan kata-katanya terdengar dengan jelas, itu ternyata rangkaian jawapan pertannyaannya selama ini yang selalu ia cari.
” Saat kuciptakan lelaki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang seri dari bangunan keluarga tersebut, dan ia senantiasa akan berusaha menahan setiap ujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh dan terlindungi. “

“Kuciptakan bahunya yg kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya. “

“Kuberi kemahuan kepadanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yg berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, walaupun seringkali ia mendapat cercaan dari anak-anaknya, “

“Kuberikan keperkasaan dan mental pintar yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya ia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya ia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan terhembus angin, ia relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah disaat semua keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih payahnya.”

“Kuberikan kesabaran, ketekunan dan dan kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah. walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya.”

“Kuberikan perasaan kuat dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya dan hatinya.”

“Padahal perasaannya itu pulalah yang telah memberikan rasa aman disaat anak-anaknya tertidur lelap, serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi sesama saudara.”
“Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, bahkan seringkali ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya. “

“Kuberikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran bahawa isteri yang baik adalah isteri yang sentiasa setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi dan saling mengasihi.”
“Kuberikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirannya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang bungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai lelaki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya. “
“Kuberikan kepada lelaki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang hanya dimiliki oleh lelaki. walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di akhirat.”
Terkejut anak dari tidurnya dan segera ia berlari, berlutut dan berdoa hingga menjelang subuh, setelah itu ia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya.
“AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH”

Jadi bila mana ayah kita masih hidup jangan sia-siakan membuat hatinya tersenyum dan gembira, Bila ayah telah tiada jangan putuskan tali silaturahim yang telah dirintisnya, dan doakan agar TUHAN selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya . Doaku selalu bersamamu Ayah….

p/s : Al-fatihah kepada ayahku yg telah pun meninggal dunia pada tahun 2008 dulu… terima kasih….

Friday, March 12, 2010

Kehidupan...

Hidup ni kadang-kadang indah, namun dalam keindahannya terselit jua kepahitannyaa....
Walaupun pahit kita mesti teruskan perjalanan, tabah dan sabar adalah penawar kepada semua rintangan...ke mana nak ku pergi, ke mana inginku melangkah, tanpa petunjukMu ya Tuhanku..
Ya Allah, tabahkanlah hatiku ini menghadapi cabaran hidup ini, kau permudahkanlah segalanya, selamatkan perjalananku di dunia dan akhirat.. .
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui dan Maha Besar..

Wednesday, March 10, 2010

Pemuda dengan Budak Penjual Kuih

Terdapat seorang pemuda yang baru sahaja berhenti untuk singgah di gerai makan. dia kemudiannya didatangi oleh seorang budak penjual kuih...

"Abang nak beli kuih?" katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kuih jajaanya.


“Tak apalah dik... Abang dah pesan makanan," jawap pemuda ringkas.

Dia berlalu. Sebaik pesanan tiba, pemuda tersebut terus menikmatinya. Lebih kurang 20 minit kemudian dia nampak kanak-kanak tadi menghampiri pelanggan lain, sepasang suami isteri agaknya. Mereka juga menolak, dia berlalu begitu saja.

"Abang dah makan, tak nak beli kuih saya?" katanya selamba semasa menghampiri meja saya.

"Abang baru lepas makan dik. Masih kenyang lagi ni," kata pemuda sambil menepuk-nepuk perut.

Dia beredar, tapi cuma setakat dikaki lima. Sampai disitu, di meletakkan bakulnya yang masih sarat. Setiap yang lalu ditanya, "Tak nak beli kuih saya bang, pak cik, kakak atau makcik?"

Molek budi bahasanya! Mamak restoran itu pun tidak menghalng dia keluar masuk ke premisnya bertemu pelanggan. Sambil memerhati, terselit rasa kagum dan kasihan dihati pemuda tersebut melihatkan betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak langsung tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuihnya.

Selepas membayar harga makanan dan minuman, pemuda tadi terus beredar bekereta. Kanak-kanak itu kelihatan berada agak jauh di deretan kedai yang sama. Pemuda tersebut buka pintu, membetulkan duduk dan menutup pintu. Belum sempat dia menghidupkan enjin, kanak-kanak tadi berdiri di tepi kereta. Dia menghadiahkan sebuah senyuman. Pemuda itu menurunkan cermin, membalas senyumannya.

"Abang dah kenyang, tapi mungkin Abang perlukan kuih saya untuk adik-adik Abang, ibu atau ayah Abang" katanya petah sekali sambil tersenyum. Sekali lagi dia mempamerkan kuih dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya.

Pemuda tenung wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul persaan kesian dihati. Lantas membuka dompet, dan menghulurkan sekeping not merah RM10 dan menghulurkan padanya.

"Ambil ni dik! Abang sedekah. Tak payah abang beli kuih tu," pemuda berkata ikhlas kerana perasaan kasihan meningkat mendadak. Kanak-kanak itu menerima wang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima deretan kedai. Dia gembira dapat membantunya. Setelah enjin kereta hidupkan, dia mengundur. Alangkah terperanjatnya apabila melihat kanak-kanak itu menghulurkan pula RM10 itu kepada seorang pengemis yang buta kedua-dua matanya.

Pemuda tadi terkejut, lantas memberhentikan semula kereta, memanggil kanak-kanak itu.

"Kenapa bang nak beli kuih ke?" tanyanya.

"Kenapa adik berikan duit Abang tadi pada pengemis tu? Duit tu Abang bagi adik!" kata pemuda tanpa menjawap pertanyaannya.

"Bang saya tak boleh ambil duit tu. Mak marah kalau dia dapat tahu saya mengemis. Kata mak kita mesti bekerja mencari nafkah kerana Allah berikan tulang empat kerat pada saya. Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, mak pasti marah. Kata mak, mengemis kerja orang yang tak berupaya, saya masih kuat bang!" katanya begitu lancar.

Pemuda tersebut menjadi sebak, sekaligus kagum dengan pegangan hidup kanak-kanak itu. Tanpa banyak soal terus bertanya berapa semua harga kuih dalam bakul itu.

"Abang nak beli semua ke?" dia betanya dan pemuda tadi cuma mengangguk. Lidahnya menjadi kelu..

"RM25 saja bang."

Selepas dia memasukkan satu persatu kuihnya kedalam plastik, pemuda tersebut hulurkan RM25. Dia mengucapkan terima kasih dan terus berlalu.

Pemuda tadi perhatikan dia sehingga hilang daripada pandangan.Dalam perjalanan ke Kuala Lumpur, baru dia terfikir untuk bertanya statusnya. Anak yatimkah? Siapakah wanita berhati mulia yang melahirkannya? Terus terang katakan, dia beli kuihnya bukan lagi atas dasar kasihan, tetapi kerana rasa kagum dengan sikapnya yang dapat menjadikan kerjayanya satu penghormatan.

Sesungguhnya kagum dengan sikap kanak-kanak itu dan menyedarkan pemuda, siapa kita sebenarnya!

Kisah Tauladan (Muhasabah Diri)

Di suatu masa dahulu, terdapat seorang alim ulamak yang tersohor kerana ilmu dan amalannya. Beliau adalah seorang penghafal Al-Quran dan juga penghafal beribu-ribu hadith sahih semenjak kecil lagi. Dan semenjak kecil lagi,beliau telah di hantar oleh kedua ibu dan bapanya untuk menuntut di Mekkah dan Madinah selama berpuluh tahun lamanya.

Bapanya juga adalah seorang alim ulamak yang pernah mengembangkan agama Islam sampai ke negara selatan Siam,Mengikut ceritanya, bapanya adalah orang pertama di zaman moden ini yang bukan daripada warga Arab Saudi diberi penghargaan mengimamkan solat fardhu di Masjidil Haram, Mekkah. Nak dijadikan cerita, pada suatu masa, alim ulamak tersebut telah jatuh sakit lalu tidak dapat untuk mengimamkan solat fardhu di suraunya.

Maka tiba-tiba datanglah seorang yang berpakaian buruk (seolah-olah kelihatan tidak siuman) sejurus sebelum solat fardhu di laksanakan.Alim ulamak tersebut telah meminta supaya orang yang berpakaian buruk tersebut untuk menggantikannya menjadi imam! Setelah solat fardhu selesai, maka orang yang berpakaian buruk tersebut telah memohon untuk mengundur diri. Kelihatan senyuman terukir pada wajah murid - murid alim ulamak tersebut kerana semasa sembahyang fardhu tadi, orang yang berpakaian koyak tersebut tidak membaca surah fatihah dan surah yang lain dengan tajwid yang betul.Mereka tidak biasa dengan keadaan sebegitu kerana guru mereka, yaitu alim ulamak tersebut, adalah seorang yang fasih dalam berbahasa arab serta mempunyai bacaan tajwid yang sungguh baik sekali (maklumlah seorang al-hafiz dan sudah berpuluh tahun belajar di Mekkah).

Maka alim ulamak tersebut telah bersalaman dan berpelukan dengan orang yang berpakaian buruk tersebut sebelum orang yang berpakaian buruk meninggalkan surau. Setelah itu, alim ulamak memanggil keseluruh muridnya berkumpul dihadapannya lalu beliau telah bercerita :Pernah berlaku di suatu kampung di timur tengah dimana terdapat seorang pengembala kibas yang sangat alim, sangat suka merendahkan diri dan suka menolong penduduk kampung sekiranya di minta pertolongan. Cuma yang peliknya, ternakan kibasnya yang di kurung didalam sebuah kandang yang serdehana besar itu tidak pernah luak walau banyak mana sekalipun orang datang untuk membeli kibas daripadanya. Belilah sampai seratus ekor sekalipun, setelah kibas-kibas tersebut di bawa keluar daripada kandang,yang tinggal di dalam kandang tetap kelihatan sama banyak bilangannya seperti sebelum seratus ekor di bawa keluar daripada kandang!

Maka seluruh alim ulamak penduduk kampung telah beranggapan bahawa pengembala kibas tersebut adalah seorang aulia' Allah dan mereka telah bermuafakat untuk pergi berjumpa dengan pengembala kibas tersebut dan memohon supaya dia mengimamkan solat dimasjid kerana mereka mahu mengambil berkat menjadi makmum kepada pengembala kibas tersebut.Hasrat mereka telah di persetujui oleh pengembala kibas. Sembahyangpun di laksanakan di masjid, dan pengembala kibas telah menjadi imam.Malangnya, semasa membaca surah fatihah dan surah berikutnya, bacaan beliau tidak sempurna tajwidnya.

Maka setelah selesai sembahyang,seluruh penduduk kampung telah pulang kerumah masing -masing sambil ketawa terbahak-bahak kerana mereka berfikiran bahawa tanggapan mereka terhadap pengembala kibas sebelum ini sebagai aulia'Allah telah jauh meleset.Pada malam tersebut, seluruh alim ulamak penduduk kampung telah bermimpi,dan mereka mendapat mimpi yang sama. Datang seorang lelaki yang tinggi dan kacak di dalam mimpi mereka dan lelaki tersebut telah mengatakan bahawa seumur hidup mereka bersembahyang, itulah baru kali pertamanya sembahyang mereka telah diterima Tuhan!Subhanallah! Keesokan harinya, kesemua alim ulamak penduduk kampung berkumpul di masjid untuk menunaikan sembahyang subuh dan setelah selesai sembahyang subuh mereka terus menuju ke kandang pengembala kibas. Malangnya,pengembala kibas telah tiada, kandang dan kibasnyapun telah tiada.Bekas kandangpun tiada, seolah-olah kandang kibas tidak pernah wujud!

Setelah selesai menceritakan kisah pengembala kibas, maka kebanyakan anak muridnya telah menangis kerana mereka tahu mereka telah membuat kesalahan kerana telah mendahalui Allah dengan merendahkan amalan makhluk Allah yang lain, sedangkan mereka sendiri tidak tahu akan kedudukan mereka di sisi Allah.Allah Ta'ala telah berfirman yang sekira - kira bermaksud :"Janganlah engkau semua melagak - lagakkan dirimu sebagai orang suci. Allah adalah lebih mengetahui kepada siapa yang sebenarnya bertaqwa.(SurahAn-Najm : 32)

Monday, March 8, 2010

Sebutir Permata Yang Berharga..


Tak perlu di tafsir, tak perlu diselidik, tak perlu di ragu. Hanyalah hamba ALLAH yang kerdil lagi hina. Segala ungkapan dan perilaku pasti ada sumbangnya. Itulah namanya seorang 'HAMBA'..

Puisi Buat Ibu...

Ibu

Aku lahir tanpa apa-apa,
Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..

Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..

Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..

Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..

Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

Perjuangan belum selesai.....

Salam perkenalan salam bahagia...
Bersyukur alhamdulillah, pada hari ini akhirnya sy dpt memiliki blog sndiri...
Blog ini memaparkan tentang kisah kehidupan kita sebagai makhluk ciptaan-Nya yg penuh dengan hikmah sebalik kejadian yg sudah, sedang dan akan berlaku...

Dengan adanya blog ini, sy harap dapat berkongsi serba sedikit pengalaman atau pendapat mengenai sebuah kehidupan.

Akhir bicara, sy mengalu-alukan sokongan serta pendapat daripada pembaca agar memberi pengisian yang lebih berharga untuk dimuatkan dalam blog ini..

Sekian, terima kasih..